Economic Empowerment CSR Sinarmas Land Bidang Ekonomi

Warung Super

Restu Ibu Reborn


Menuju lokasi
081935054067
Bismillaahirrohmanirrohiim,
Assalaamua’laykum warohmatullaahi wabarokaatuh, Salam Sukses Luar Biasa! Perkenalkan
nama saya Maulida Balgis Arbinesya, biasa dipanggil Nesya atau Ayu. Saya adalah pemilik
Restu Ibu Reborn yaitu sebuah usaha marketer yang menyalurkan produk berupa paving
block, grass block, buis beton, udith, dan juga pemasangan paving block, aspal dan marka
jalan.
Saya memulai usaha ini sekitar 2 tahun lalu, yaitu pada bulan Agustus tahun 2020. Adapun
sedikit kilas balik sejarah PD Restu Ibu Reborn (usaha yang saya dirikan sendiri) adalah
terinspirasi dari PD Restu Ibu (Usaha mama dan papa saya yang memiliki toko fisik yang
bergerak di bidang penyaluran Genteng, Nok, Loster, Bata Ringan, Paving Block dan
sebagainya). PD Restu Ibu sendiri juga merupakan perubahan nama dari PD AYU JAYA.
Dimana saat ini usaha mama dan papa saya tersebut sudah tutup.
Mama saya Aminah Thalib dulu bekerja di perusahaan keluarga kami di Daan Mogot Grogol
bernama PD Jawa Timur. Pada waktu itu, kondisi toko keluarga kami memang berjalan,
namun tidak memiliki kemajuan yang signifikan, tetapi Alhamdulillaah semenjak dikelola
mama dan papa saya mengalami kemajuan yang cukup pesat. Disini mama dan papa saya
turut berandil dalam perkembangan toko dimana saya mengetahui bahwa pada saat itu,
mama dan papa saya berhasil menggarap beberapa proyek besar salah satunya seperti Citos
(Cilandak Town Square). Selama bertahun-tahun mama saya dan dibantu oleh papa berhasil
mengembangkan bisnis keluarga sampai akhirnya, Mama saya membuka toko sendiri
dengan nama panggilan saya yaitu PD AYU JAYA di Bekasi.
Nama tersebut, PD AYU JAYA, karena dirasa oleh mama saya pada saat itu kurang ok, maka
dicoba untuk di rebranding dengan nama Restu Ibu. Nama ini merupakan ide saya yang saya
ajukan ke mama saya. Saat itu mama saya bingung memberikan nama tokonya tetapi mama
saya sering berdiskusi dengan saya. Ketika mama saya mendengarkan ajuan nama berupa
Restu Ibu, mama saya agak meragukan nama Restu Ibu untuk Toko Genteng dan sebagainya
karena hal tersebut tidaklah umum. Mama saya menggangap nama Restu Ibu seperti nama
rumah sakit atau nama bus dan tidak mencerminkan nama Toko Genteng. Sayapun
menberikan alasan bahwa saya memberikan nama tersebut dengan filosofi :
1. Mama saya keluar dari perusahaan keluarga dan ingin membentuk perusahaan
sendiri dengan restu ibunya
2. Saya lihat mama saya adalah seorang anak yang sangat ingin membahagiakan Ibu
dan keluarganya.
Dari dua hal tersebut saya menyimpulkan kelak toko ini akan membawa keberkahan karena
tujuan mama saya untuk membahagiakan Ibu dan keluarganya, saya lihat memang
bahwasanya semua bentuk semangat, kesabaran, disiplin dan kesuksesan yang diperoleh
dari mama saya karena keinginannya untuk membahagiakan Ibu dan keluarganya.
Seiring berjalannya waktu kemudian mama saya keluar dari perusahaan keluarga dan
membuka toko sendiri bernama PD Restu Ibu yang berlokasi di Pondok Kopi Jakarta Timur
sampai beberapa tahun kemudian pindah ke Lapangan Tembak Cibubur. Sewaktu mama
saya membuka toko ini banyak pelanggan pelanggan besar yang dipegang dan saya bisa
katakan cukup sukses. Sewaktu mama saya melakukan usaha ini, mama saya kerap
membawa saya ke proyek-proyeknya agar saya melihat bagaimana dan apa yang di lakukan
mama saya. Bahkan Ketika membuka toko sendiri, kami sekeluarga tinggal di toko tersebut
jadi secara tidak langsung saya sering melihat dengan langsung bagaimana mama saya
mengelola perusahaan tersebut. Pada saat itu, saya tidak tertarik untuk berbisnis atau
meneruskan usaha mama saya. Saya melihat mama saya itu pusing. Mama saya harus bisa
sabar menghadapi pembeli, kemudian mengatur tukang - tukang agar bekerja dengan baik,
belum lagi menagih pembeli -pembeli yang memiliki hutang, adakalanya mereka terlambat
bayar, adakalanya mereka tidak membayar hutangnya. Padahal saat menagih hutang mama
saya didampingi papa saya dengan pengetahuan hukumnya karena beliau bekerja di
Mahkamah Agung dan memiliki jabatan yang cukup baik untuk sedikit menggertak para
penghutang ini untuk membayarkan hutang-hutangnya. Saya ingat sewaktu itu, mama saya
harus menjual tanahnya di Temanggung untuk menutup hutang karena permasalahan ini.
Dari kejadian tersebut, setiap mama dan papa saya menawarkan saya untuk bisa berbisnis,
saya selalu mengelak dan memillih untuk menjadi pegawai saja agar tidak mempunyai
beban pikiran yang berat. Selain proyek-proyek pembangunan, bisnis utama mama saya
adalah menyalurkan atau distributor penjualan produk-produk berupa genteng, paving
block, bata ringan, loster dan sebagainya.
Hal lain yang sangat berkesan untuk saya adalah berbisnis itu tidak mengenal waktu, saya
sering melihat bagaimana pusingnya pengiriman barang tidak mengenal waktu pagi, siang,
sore, malam bahkan tengah malam. Dari hal tersebut, saya menemani semua proses itu
membuat saya bangga akan mama saya dan saya pun tidak tahu apakah saya bisa seperti itu
atau tidak. Dengan bekal Pendidikan magister atau S2 saja, saya masih selalu menanyakan
diri saya Apakah saya mampu minimal seperti mama saya. Saya mengakui mama saya
memiliki semangat yang cukup tinggi dalam berdagang, mampu melihat peluang, berani
mengambil resiko, memiliki kerapihan yang sangat teliti sebagai contoh seperti pada catatan
keuangannya, serta kesabaran dalam menghadapi customer.
Setelah saya bercerita tentang kisah PD Restu Ibu, saya ingin menceritakan bagaimana
akhirnya saya memutuskan untuk kembali berbisnis seperti mama saya. Sebelum menikah,
saya memiliki kesepakatan dengan suami bahwa saya tidak akan kerja kantoran karena
kebetulan saya suka pergi keluar kota ketika bekerja. Setelah bersepakat, saya berhenti
bekerja sebulan sebelum akad nikah.
Di awal pernikahan, saya agak merasa bingung karena biasa memiliki kesibukan yang padat
kemudian menjadi Ibu Rumah Tangga. Apalagi bisa dibilang sedari kecil sampai saya bekerja,
saya jarang sekali berada dirumah. Saya lebih banyak menghabiskan waktu saya untuk
berkegiatan di luar rumah. Penyesuaian di awal pernikahan ini membuat saya bernegosiasi
dengan suami saya agar saya bisa memiliki kegiatan. Saat itu, suami saya memberikan ijin
untuk mengajar. Saya mencoba mengajar, bahkan sempat mencoba untuk memulai di bisnis
Pendidikan (TK, sempoa, dan bimba) tetapi taqdir Allaah berkata lain.
Saya berdoa kepada Allaah, saya menginginkan bakti atau taat terhadap suami saya, dan
juga berusaha untuk mengikuti jalur agama saya bahwa sebaiknya wanita lebih banyak
dirumah, tetapi saya berdoa untuk bisa memiliki kegiatan. Allaah menjawab pertanyaan
tersebut ketika saya sedang tidak sengaja melihat foto status saudara saya. Saudara sepupu
saya inilah yang menjual paving block, buis beton dan sebagainya. Anehnya saya baru
mengetahui bahwa saudara saya ini memiliki usaha yang sudah cukup lama dan memiliki 4
pabrik yang terletak di Sawangan, Kampung Waru, Rawa Kalong, dan Gunung Sindur.
Saat itu, saya mengobrol via whatsapp, mengenai apakah bisa saya menjualkan produk
saudara saya tanpa modal, Saudara saya bilang bisa in syaa Allaah, lalu kami terus
mengobrol via whatsapp bagaimana bentuk kerjasama yang akan kami lakukan. Setelah
mengobrol via whatsapp, saya meminta ijin kepada suami saya. Saya akan menjualkan
produk saudara saya secara online. Jadi saya tetap akan dirumah dan hanya kalau ada
proyek penting yang perlu ditinjau akan pergi ke lapangan dan biasanya hal itu di lakukan
bersama suami saya atau papa saya. Misalkan sendiri pun biasanya tidak terlalu jauh dari
rumah saya. Setelah saya bersepakat, akhirnya saya mendatangi salah satu pabrik saudara
untuk belajar mengenai product knowledge dan menanyakan banyak hal tentang produk
produk yang akan dijual.
Setelah sepakat, saya kemudian memulai membuka toko online dengan nama Restu Ibu
Reborn di Tokopedia di bulan Agustus tahun 2020. Saat itu, saya sempat riset sedikit
mengenai produk-produk yang dijual di Tokopedia yang sama dengan yang akan saya jual.
Pada saat itu, saya melihat, bahwa di Tokopedia sebenarnya sudah ada beberapa toko besar
yang sudah lama, bahkan saya familiar dengan toko-toko tersebut karena merupakan kawan
dari mama saya, namun dari segi branding mereka masih menawarkan produknya tampilan
yang sederhana, dimana saat itu, hanya bisa dihitung jari untuk toko-toko yang menjual
dengan design tampilan yang bagus dan menarik. Disini saya melihat peluang yang saya bisa
manfaatkan dengan membuat branding saya yang sedikit berbeda dengan yang lain.
Selain itu, strategi awal untuk bisa eksis di Tokopedia adalah dengan membuat design
tampilan yang menarik dan konsisten dari segi branding, dan juga masuk dengan harga yang
terbilang kompetitif, saya menargetkan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-
banyaknya, untuk membangun volume dan portofolio, dengan hanya memperhatikan
margin keuntungan yang bisa dibilang tipis.
Saat awal baru membuka toko online, saya tidak menyangka bahwa ada yang menanyakan
produk saya di Tokopedia karena berjualan produk seperti ini tidaklah umum. Dari hanya
beberapa pembeli tersebut membuat saya saya semangat untuk berjualan dan
mengembangkan bisnis saya. Dengan antusiasme propspek/atau pembeli membuat saya
jadi bersemangat untuk mengkonsepkan dan serius pada usaha ini. Saya memulai sedikit
sedikit untuk merapikan foto produk, keterangan foto dan deskripsi penjelasan produk. Saya
juga berusaha untuk membuat image yang baik pada social media, saat itu saya focus di
Instagram. Saya mencoba membuat menarik image social media dengan sentuhan merah
muda. Pada saat memulai bisnis ini, tidak sedikit yang meremehkan karena menurut mereka
tidak ada yang membeli barang dengan kategori seperti saya di Tokopedia. Dari hal
tersebut, justru membuat saya semangat. Apalagi ketika pandemi Covid melanda
Indonesia dan dunia, otomatis karakter perilaku jual beli menjadi berubah, dimana semua
orang mau tidak mau melakukan transaksi ekonomi dan jual beli secara online dan dalam
kurun waktu tersebut kita dipaksa untuk dapat melek teknologi. Terlepas dari pandemi
merupakan musibah bagi kita semua, tetapi hal tersebut membawa akselerasi pada bisnis
saya, dimana bisnis saya dilirik pembeli karena pembeli memiliki keterbatasan untuk
keluar rumah saat pandemi.
Dari awalnya lini bisnis utama saya adalah menyalurkan grass block, bisnis saya berkembang
menjadi pemasangan paving. Setelah pemasangan paving pun berkembang menjadi
pemasangan aspal. Dari pemasangan aspal ini, Alhamdulilllaah justru saya baru menyadari
ternyata aspal, paving block dan produk yang saya salurkan ini sebenarnya kalau saya mau
pelajari merupakan produk berbahan dasar dari batu. Saya berkuliah di Jurusan Teknik
Geologi pada strata 1 kemudian Geologi Perminyakan di strata 2. Walaupun jurusan
peminatan saya lebih ke perminyakan tetapi saya mempunyai dasar pengetahuan tentang
ilmu kebumian dan batu-batuan. Sayapun banyak berdiskusi dengan teman Geologi saya
yang bekerja di bidang perkerasan jalan sehingga saya memiliki pengetahuan lebih
mendalam lagi.
Alhamdulillah sampai sekarang, produk saya di Tokopedia untuk kategori grass block
mendapatkan predikat terlaris. Semoga kedepannya Restu Ibu Reborn bisa terus
berkembang dan mendapatkan keberkahan dari Allaah SWT.

 

Whatsapp Instagram Website Website

Please Activate Your Javascript

We're sorry but our site requires JavaScript. Please activate your browser's javascript.